Halo! Salam Kenal ! Blog ini dibuat sebagai kepedulian saya atas minimnya apresiasi terhadap perkembangan film pendek di Indonesia. Menurut saya, kuantitas produksi film pendek di Indonesia sangat besar. Apalagi di era mudahnya membuat film seperti ini. Tetapi ruang apresiasi dan pendataan film pendek masih minim. Banyak produksi film pendek lokal yang hanya berakhir di harddisk komputer rumah. Karena itu, sulit untuk memetakan kualitas sudah sejauh mana perkembangan film pendek di Indonesia. Ditambah lagi keberpihakan industri film di Indonesia mengarah ke film panjang. Padahal media film pendek adalah inti eksplorasi karya. Tidak adanya tekanan dari pihak produser, atau yang lain seharusnya membuat film pendek menjadi berani dan lantang dalam ide atau apapun! Dan seharusnya dari film pendeklah, kita melihat film Indonesia yang sebenarnya. Dengan Tagline “Pendek tak berarti sempit” , saya yakin film-film pendek kita menawarkan sesuatu yang baru, meski sempit durasi tak berarti sempit ide/kreatifitas.
Meski tidak semua, festival-festival film pendek saat ini hanya berlangsung begitu saja. Festival-> pemenang -> selesai. Tak ada kelanjutan. Bagi saya, festival film adalah ajang untuk evaluasi perkembangan film ke depan. Sehingga ada peningkatan dari kualitas dan mutu. Sangat amat disayangkan kalau festival film pendek hanya dijadikan ajang profit semata. Selain festival, mentalitas dari para pembuat film pendek pemula juga perlu diperhatikan. Banyak pembuat film pendek yang setelah menang lalu hilang begitu saja. Tujuan (beberapa) festival film pendek yang “katanya” mencari bibit unggul perfilman Indonesia yang baru menjadi tidak sejalan dengan kenyataan yang ada. Entahlah, ketakutan karena tidak bisa berkarya lebih baik atau memang mentalitas para pembuat film itu sendiri yang terlalu cepat puas.
Film pendek juga memerlukan ruang apresiasi untuk "memamerkan" hasil karya mereka di depan umum. Sayang, untuk Jakarta ruang apresiasi yang saya tahu hanya kineforum dan beberapa pusat kebudayaan asing. Sangat minim. Di luar Jakarta ? Mungkin hanya Purbalingga, solo dan sekitarnya yang terlihat masih aktif. Berharap kepada kepedulian pemerintah mungkin “keburu” kiamat. Padahal di luar negeri, perhatian pemerintah mereka sangat besar. Jangankan ruang publik (bioskop) untuk pemutaran umum, saat proses produksinya pun begitu banyak kemudahan.
Saya yakin sebagian besar para penyelenggara festival beberapa tahun yang lalu, saat ini sudah tidak menyimpan copy film hasil karya peserta. Padahal database film pendek juga sangat penting. Untuk database film pendek, jika saya presiden SBY mungkin saya akan berkata prihatin. Database film pendek yang saya tahu hingga saat ini hanyalah Konfiden dan In-Docs. Tetapi entahlah, untuk website konfiden kini sudah tidak bisa di akses. Kini mereka juga sudah tidak mengadakan festival film pendek lagi karena masalah dana.
Dengan alasan tadi, di hari film nasional ini, mari kita tingkatkan kepedulian kita terhadap film di Indonesia, panjang ataupun pendek. Dan saya harap dengan situs blog ini , bisa menjadi wadah untuk mengakses, mengapresiasi dan mendatabase film pendek. Meski untuk sementara ini, hanya film pendek yang bisa ditonton secara online yang bisa saya taruh di blog.
Dengan alasan tadi, di hari film nasional ini, mari kita tingkatkan kepedulian kita terhadap film di Indonesia, panjang ataupun pendek. Dan saya harap dengan situs blog ini , bisa menjadi wadah untuk mengakses, mengapresiasi dan mendatabase film pendek. Meski untuk sementara ini, hanya film pendek yang bisa ditonton secara online yang bisa saya taruh di blog.
SELAMAT HARI FILM NASIONAL! Matahari sudah di atas kepala, kok masih tidur saja. Cepat bangun film nasional!
Gudang Film Layarkaca Dan Video Dangdut Koplo Terbaru 2019
ReplyDeleteLayarkaca Terbaru
New Adella 2019
New Pallapa 2019